KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirohim
Segala puji syukur bagi Allah
SWT, pengatur dan pemelihara seluruh alam. Shalawat dan salam kepada Nabi dan
Rasulnya Muhammad SAW atas bimbingannya maka penulis bisa menyelesaikan sebuah
makalah sosiologi ekonomi yang berjudul “Distribusi”
Makalah ini dibuat dalam
jangka waktu tertentu sehingga bisa menghasilkan karya yang bisa
dipertanggungjawabkan hasilnya. Tujuan membuat makalah ini agar seluruh
mahasiswa dan mahasiswi dapat meninjau dan mengetahui tentang distribusi dalam
sosiologi ekonomi dengan melalui beberapa cara seperti,diskusi dan sebagainya.
Karena itu sangat diharapkan bagi mahasiswa dan mahasisiwi ekonomi untuk
memahami semua yang berkaitan dengan ekonomi
Terima kasih tak lupa saya
haturkan untuk kerja sama dan kekompakan teman kelompok sehingga makalah ini
dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Dan tak lupa pula kami haturkan terima
kasih atas bantuan makalah ini dikerjakan.
Kami meyakini bahwa makalah
ini tidak lepas dari kekurangan yang tentunya masih dinanti kritik dan saran
dari berbagai pihak untuk penyempurnaannya.
Wassalamualaikum wr.wb
.
. Malang,03 April 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman judul..................................................................................................................................1
Kata pengantar..................................................................................................................................2
Daftar isi............................................................................................................................................3
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar belakang...............................................................................................4
B.
Rumusan masalah.........................................................................................4
C.
Tujuan...........................................................................................................4
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Distribusi......................................................................................5
B.
Pandangan Para Peneruka Sosiologi Tentang
Distribusi..............................5
C.
Fokus Kajian Sosiologi Tentang Distribusi………………………….…….8
D.
Jenis Distribusi.............................................................................................9
E.
Struktur Sistem Distribusi..........................................................................11
BAB II PENUTUP
A. Saran..........................................................................................................12
B. Kesimpulan................................................................................................12
DAFTAR
PUSTAKA....................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Distribusi merupakan suatu kegiatan ekonomi yang menghubungkan produsen dan
konsumen.
Distribusi saat ini seringkali menjadi kendala terbesar terutama bagi
perusahaan yang yang memproduksi secara massal. Semakin luas semakin luas
wilayah pemasaran,semakin banyak pula kendala yang dihadapi sehingga perlu
perlu pembagian wilayah pemasaran pada setiap area dengan penempatan
cabang-cabang atau distributor.
Distribusi juga sebagai
alokasi nilai-nilai langka yang dikaitkan dengan pertukaran sosial. Nilai-nilai
langka ini biasanya dihubungkan dengan tenaga kerja, capital, tanah, teknologi
dan organisasi sehingga barang dan jasa juga menjadi bernilai langka.
B. RUMUSAN
MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan distribusi ?
2. Bagaimana Pandangan Para Peneruka Sosiologi Tentang
Distribusi ?
3. Apa yang menjadi fokus kajian sosiologi tentang
distribusi ?
4. Apa macam-macam jenis distribusi ?
5. Apa struktur sistem distribusi dalam sosiologi ?
C. TUJUAN
tujuan dari penulisan makalah ini sebagai penyelesain
tugas untuk prodi “Sosiologi Ekonomi” serta untuk mempelajari dan memahami
materi tentang distribusi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN DISTRIBUSI
Distribusi berakar dari bahasa inggris distribtion, yang berarti penyaluran.
Sedangkan kata dasarnya to distribute, berdasarkan
kamus Inggris Indonesia John M, Echols dan Hassan Shadilly, bermakna
membagikan, menyalurkan, menyebarkan, mendistribusikan, mengageni. Sedangkan
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, distribusi dimaksudkan sebagai penyaluran
( pembagian, pengiriman ) kepada beberapa orang atau jasa kepada pihak lain.
Para ahli klasik menjelaskan distribusi sebagai alokasi
nilai-nilai langka yang dikaitkan dengan pertukaran social. Nilai-nilai langka
biasanya dihubungkan dengan tenaga kerja, kapital, tanah,teknologi, dan
organisasi sehingga barang dan jasa juga menjadi bernilai langka.
Bagi sosiolog proses yang dikatakan yang dikatakan ekonom
tersebut terjadi dalam suatu jaringan hubungan sosial interpersonal jadi
distribusi dapat di mengerti sebagai suatu perangkat hubungan sosial yang
melaluinya orang mengalokasikan barang dan jasa yang di hasilkan.distribusi
juga menunjukkan suatu proses alokasi dari produksi barang dan jasa sampai ke
tangan konsumen atau proses konsumsi. Dengan demikian, distribusi merupakan
proses yang mengantar produksi barang dan jasa dengan proses konsumsinya.
B.
PANDANGAN PARA PENERUKA SOSIOLOGI TENTANG DISTRIBUSI
Para tokoh teori sosiologi klasik telah berbicara tentang
distribusi sudut pandang dan isi dari teori yang dikembangkan oleh para tokoh
teori tersebut beragam. Beberapa pemikiran dari tokoh teori yang akan
didiskusikan adalah Karl Marx, Georg Simmel, Max Weber, dan Polanyi.
1.
Karl Marx ( 1818-1883 )
Beberapa karya Karl Marx berhubungan dengan penjelasan
tentang aspek-aspek pasar seperti uang, transportasi dan perdagangan. Dalam
capital : A Critique of Political Economy
( 1867/1967 ), Marx menjelaskan siskulasi komoditi. Ia melihat 3 tipe
sirkulasi komoditi yang dialami umat manusia sepanjang sejarah. Sirkulasi komoditi
yang sangat sederhana dialami umat manusia adalah tipe K – K yaitu suatu
komoditi ditukar langsung dengan komoditi lainnya, misalnya seorang petani
menukarkan sesumpit jagung dengan sejerat ikan kepada seorang nelayan. Tipe
ini, dikenal juga dengan barter, merupakan bentuk pertukaran komoditi yang
pertama dalam sejarah umat manusia. Dalam tipe ini para aktor melakukan
interaksi sosial dan mereka dapat saling mengotrol perilaku mereka. Bentuk
lanjut dari tipe pertama ini adalah tipe K –U – K yaitu komoditi dikonversikan
komoditi, misalnya nelayan menjual hasil tangkapannya kemudian uang hasil
penjualannya tersebut digunakan untuk membeli beras. Dalam tipe kedua ini, uang
digunakan oleh aktor sebagai sarana konversi. Para aktor, seperti juga dalam
tipe pertama, dapat mengebangkan jaringan sosial antara sesamanya secara
spontan dan dapat saling mengontrol perilaku diantara mereka. Kedua tipe
sirkulasi yang disebut barusan hanya terdapat dalam masyarakat pra-kapitalis.
2.
George Simmel ( 1858 – 1918 )
Simmel hanya menyentuh salah satu aspek dari distribusi
mengenai sosiologi tentang distribusi yaitu uang. The Philuosophy of money (
1907/1978 ) yang merupakan karya monumental dan sebagai buku rujukan utama.
Dalam bukunya tersebut, simmel mulai dengan diskusi tentang bentuk – bentuk
umum dari uang dan nilai. Kemudian dia menjelaskan tentang dampak uang terhadap
“inner world “ dari aktor dan terhadap budaya secara umum. Menurut Simmel,
nilai dari sesuatu berasal dari kemampuan orang menempatkan diri mereka sendiri
pada jarak yang tepat terhadap objek.
Dalam konteks nilai secara umum, Simmel membicarakan
uang. Dalam realitas ekonomi, uang melayani baik untuk menciptakan jarak
terhadap objek juga memberikan sarana untuk mendapatkan jalan keluarnya.
Beberapa dampak perkembangan ekonomi uang terhadap individu dan masyarakat
adalah munculnya sinsime dan kebosanan. Dari sisi lain, menurut simmel, itu
berarti pula uang mereduksi semua nilai kemanusiaan kedalam istilah
moneter (1907/1978:356)
Bagi Simmel. Uang selain mengandung instrumen impersonal
juga mempunyai aspek pembebasan. Dengan putusnya hubungan – hubungan personal
dalam lingkungan tradisional. Uang memberikan kepada setiap individu kebebasan
memilih kerangka dan kerabat kerja dalam pertukaran ekonomi.
3.
Max Weber ( 1864 – 1920 )
Dalam economy and society ([1922]1978:635), Weber melihattai
bahwa suatu pasar ada apabila di mana
terdapat kompetisi, meskipun hanya unilateral, bagi kesempatan dari pertukaran
di antara suatu keberagaman partai – partai yang potensial. Kumpulan orang
secara fisik pada suatu tempat, seperti pada tempat brdagang local, pecan raya,
atau pertukaran (pasar perdagangan ) hanya merupakan salah satu pembentuk pasar
utama.
Menurut Weber, tindakan social di pasar bermula dari
persaingan dan berakhir dengan pertukaran. Tahap pertama, rekanan yang
potensial diarahkan pada tawaran mereka terutama oleh tindakan potensial dari
kelompok besar yang tidak terbatas atau pesaing rekaan, dibandingkan oleh
tindakan mereka sendiri. Tahap kedua merupakan tahap yang terstruktur secara
berbeda. Pada tahap ini barter yang lengkap hanya terjadi dengan rekanan yang
dekat. Pertukaran menunjukkan “pola dasar dari semua tindakan social rasional”.
4.
Karl Polanyi ( 1886 – 1964 )
Menurut Polanyi dan kawan-kawan ([1957]1971:43,68)
ekonomi dalam masyarakat pra industry melekat dalam institusi social, politik,
dan agama. Ini berarti bahwa fenomena seperti perdagangan, uang, dan pasar
diilhami tujuan selain mencati keuntungan. Kehidupan ekonomi dalam masyarakat
pra- industri diatur oleh keluarga subsistensi, resiprositas, dan redistribusi.
Keluarga adalah suatu sistem di mana barang – barang produksi dan disimpan di
kalangan anggota kelompok untuk pemakaian mereka sendiri (self-sufficient system)
Sedangkan dalam msyarakat modern, system redistribusi
yang disebut diatas tidak lagi dominan, ia digantikan oleh ekonomi pasar yang
ditandai dengan pasar yang mengatur dirinya sendiri”. Ia digantikan oleh
ekonomi pasar yang ditandai dengan “pasar yang mengatur dirinya sendiri “.Dalam
masyarakat ekonomi pasar ini, barter tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan
aktifitas ekonomi yang semakin kompleks. Oleh karena itu, uang tukar muncull
karena ada kebutuha benda- benda dapat dihitung untuk tujuan tukar-menukar
secara tidak langsung
Mekanisme pasar tidak dibolehkan untuk
mendominasi kehidupan ekonomi; oleh karena itu permintaan dan penawaran bukan
sebagai pembentuk harga tetapi lebih kepada tradisi atau otoritas politik. Sebaliknya
dalam masyarakat modern. “pasar yang menetapkan harga” diatur oleh suatu logika
baru, yaitu logika yang menyatakan bahwa tindakan ekonomi tidak mesti melekat
dalam masyarakat.
5.
Taleott Parsons ( 1902 – 1979 ) dan Neil J. Smelser
Dalam membahas fenomena ekonomi dan masyarakat, parson dan
Parson dan Smelsermenggunakan skema AGIL, yaitu adaptasi (A), pencapaian tujuan
(G), integrasi(I), dan pola pemeliharaan laten (L). Adapun yaang dimaksud
dengan adaptasi adalah tujuan-tujuan yang melembaga dan sah.
Pencapaian tujuan (G) merupakan fungsi yang merujuk
kepada cara dimana masyarakat menciptakan tujuan khusus yang dilegitimasi oleh
nilai – nilai yang dominan dan menggerakan penduduk untuk mencapai tujuan
tersebut. Integrasi (I) berfungsi sebagai mekanisme yang mengatur sesuatu agar
tidak terjadi pertentangan di antara individu-individu, kelompok, atau
subsistem yang ada, sehingga terjadi keseimbangan dalam system secara
keseluruhan.
Pola pemeliharaan laten system managemen (L) merupakan
suatu system nilai dan kepercayaan yang beroperasi sebagai rancangan yang
melegetimasi dan berkelanjutan bagi institusi utama dan sebagai pola
motivasional yang terstruktur bagi anggota-anggotanya.
Parsons dan Smelser melihat uang sebagai salah satu apek
pertukaran di pasar, memainkan peran penghubung antara produksi dan pertukaran.
Mereka menjelaskan hubungan antara keduanya dengan memperhatikan baik pemikiran
ekonomi klasik dan sosiologi. Senada dengan pemikiran ekonomi klasik. Uang
merupakan generalisasi dari daya beli yang mengontrol keputusan bagi pertukaran
barang dan jasa. Sedangkan hubungan dengan pemikiran sosiologi, uang
mensimbolkan uang dan memuat prestise (1956:70-71).
Penjelasan Parson
dan Smelser tentang pasar terlihat ketika mereka membahas bagaimana pasar di
penuhi bukan hanya olh kepentingan-kepentingan ekonomi tetapi juga oleh
kepentingan pemerintah (1956:76-78).
C.
FOKUS KAJIAN SOSIOLOGI TENTANG DISTRIBUSI
Banyak fenomena yang terjadi dalam proses yang
mengantarai antara proses produksi dan konsumsi. Fenomena-fenomena distribusi
tersebut meliputi :
·
Redistribusi
yaitu bentuk pertukaran barang yang terjadi ketika barang ada yang masuk ke
suatu tempat dul, baru kemudian didistribusikan kembaali ke masyarakat umum.
·
Resiprositas
yaitu pertukaran barang dan jasa yang kira-kira sama nilai yang di dapat antara
kedua belah pihak.
·
Pertukaran
yaitu distribusi yang dilakukan atau terjadi melalui pasar.
·
Pasar
(aktor, mekanisme, ruang dan waktu)
·
Transportasi
·
Perdagangan
·
Kewirausahaan
·
Uang
·
Pemberian
·
Perusahaan
·
Ritel
yaitu
·
Distributor
·
Dll.
D.
JENIS-JENIS DISTRIBUSI
1.
Resiprositas
Resprositas menunjukkan pada gerakan di antara
kelompok-kelompok simetris yang saling berhubungan. Ini terjadi apabila
hubungan timbal balik antara individu-individu atau antara kelompok-kelompok
sering dilakukan. Hubungan bersifat simetris terjadi apabila hubungan antara
berbagai pihak memiliki potensi dan peranan yang relative sama dalam suatu
proses pertukaran.
Ada 2 jenis resiprositas, yaitu resiprositas sebanding
(balanced reciprocity) dan resiprositas umum (generalized reciprocity).
Resiprositas sebanding merupakan kewajiban membayar atau membalas kembali
kepada orang atau kelompok lain atas apa yang mereka berikan atau lakukan untuk
kita secara setara, seringkali langsung dan terjadwal. Resiprositas ini
menekankan pada apa yang diterima dari seseorang atau kelompok pada masa lampau
haruslah setara dengan apa yang akan diberikan apa kepada orang atau kelompok
pemberi. Sifat langsung ditujukan oleh siapa memberikan apa kepada siapa dan
akan menerima apa dari siapa.
Sedangkan sifat terjadwal menunjukkan pada kepastian
seseorang kapan akan memperoleh pembayaran atau pembalasan atas pemberian atau
kegiatan yang dilakukan sebelumnya.
Sedangkan resiprositas umum merupakan kewajiban memberi
atau membantu orang atau kelompok lain tanpa mengharapkan pengembalian,
pembayaran atau balasan yang setara dan langsung dan langsung. Berbeda dengan
resiprositas berbanding, resiprositas umum tidak menggunakan kesepakatan
terbuka atau langsung antara pihak-pihak terlibat. Ada harapan bersifat umum bahwa
pengembalian setara atau hutang ini akan tiba pada saatnya, tetapi tidak ada
batas waktu tertentu pengembalian, juga tidak ada spesifikasi mengenai
bagaimana pengembalian itu dilakukan.
2.
Redistribusi
Sahlin (1976) mendefinisikan redistribusi sebagai “pooling”, perpindahan
barang dan atau jasa yang terentralisasi, yang melibatkan proses pengumpulan
kembali dari anggota-anggota suatu kelompok melalui pusat kepada dan pembagian
kembali kepada anggota-anggota kelompok tersebut. Jadi redistribusi merupakan
gerakan appropriasi kearah pusat
kemudian dari pusat di distribuaikan kembali. Hal ini terjadi karena adanya
komunitas politik terpusat.
Dalam era modern, redistribusi tidak hanya dilakukan negara, institusi
ekonomi dan politik lainnya juga melakukan redistribusi. Perusahaan besar
melakukan redistribusi dalam bentuk CSR (corporate social responsibility). CD (community
development), funding bagi
berbagai jenis kegiatan dan sebagainya.
3.
Pertukaran
Pertukaran (exchange) merupakan distribusi yang dilakukan atau terjadi melalui pasar.
Sedangkan (market) berakar dari bahasa latin “mercatus”, yang bermakna sebagai berdagang atau tempat berdagang.
Dengan demikian, terkadung 3 arti yang berbeda di dalam makna tersebut: satu,
pasar dalam artian secara fisik; dua, sebagai tempat mengumpulkan; tiga,
sebagai hak atau ketentuan yang legal tentang suatu pertemuan pada suatu tempat
pasar (marketplace).
Dalam
kajian sosiologi, pasar dibedakan antara pasar sebagai tempat pasar (marketplace) dan pasar (market). Pasar sebagai
tempat pasar merupakan bentuk fisik dimana barang dan jasa dibawa untuk dijual
dimana pembeli bersedia membeli barang dan jasa tersebut. Dalam masyarakat pra
kapitalis, menurut sanderson (2003:131), tempat pasar adalah tempt fisik yang
terdapat di sejumlah tempat yang ditentukan dalam masyarakat. Tetapi dalam
kapitalisme modern, tempat pasar adalah “tersebar”, yakni tersebar luas
diseluruh masyarakat. Sedangkan pasar (market)dilihat oleh sosiologi sebagai suatu institusi social, yaitu suatu
struktur sosial yang memberikan tataran siap pakai bagi pemecah persoalan
kebutuhan dasar kemanusiaan. Khususnya kebutuhan dasar ekonomi dalam distribusi
barang dan jasa. Pasar, oleh sebab itu biasa dipandang sebagai serangkaian
hubugan social yang terorganisasi di seputar proses jual beli sesuatu yang
berharga
E.
STRUKTUR
SISTEM DISTRIBUSI
Bagian
yang terkait dalam struktur sistem distribusi adalah : individu, kelas, dan
sistem kelas. Masing-masing bagian itu akan menggambarkan tingkatan yang
berbeda dari sebuah organisasi dalam sistem distribusi.
Konsep
penting dari bagian struktur distribusi adalah kelas.
Bagian-bagian
yang terkait dalam struktur sistem distribusi yaitu :
·
Individu merupakan tingkatan yang paling dasar,
sebagai satuan yang terdapat dalam kelas. Satuan dari tatanan ini adalah status
yang dimiliki oleh seseorang.
·
Kelas adalah bagian yang berada di dalam sistem
kelas. Dalam masyarakat terdapat sistem kelas yang menjadi bagian-bagian dari
sistem distribusi.
·
Sistem kelas, merupakan suatu hirarkhi atau jenjang
kelas yang diranking dari beberapa criteria tunggal. Setiap anggota masyarakat
secara simultan, dapat menjadi anggota beberapa kelas dalam sistem kelas
pekerjaan, kekayaan, ras, etnik, pendidikan, usia, dan jenis kelamin.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Ø Distribusi
berakar dari bahasa inggris distribution, yang berarti menyalurkan.
Sedangkan kata dasarnya to distribute, berdasarkan kamus Inggris Indonesia John M, Echols dan Hassan Shadilly,
bermakna membagikan, menyalurkan, menyebarkan, mendistribusikan, dan mengageni.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, distribusi dimaksudkan sebagai
penyaluran (pembagian, pengiriman) kepada beberapa orang atau beberapa tempat.
Jadi, distribusi dapat dimengerti sebagai proses penyaluran barang atau jasa
kepada pihak lain.
Ø Para
tokoh teori sosiologi klasik telah berbicara tentang distribusi sudut pandang
dan isi dari teori yang dikembangkan oleh para tokoh teori tersebut beragam.
Beberapa pemikiran dari tokoh teori yang akan didiskusikan adalah Karl Marx,
Georg Simmel, Max Weber, Karl Polanyi.
Ø Dalam
fokus kajian sosiologi banyak fenomena yang terjadi dalam proses yang
mengantarai antara proses produksi dan konsumsi. Fenomena-fenomena distribusi
tersebut meliputi : redistribusi,resiprositas, pertukaran, pasar (aktor,
mekanisme, ruang dan waktu), transportasi, perdagangan, kewirausahaan, uang,
pemberian, perusahaan, ritel, distributor, dll.
Ø Terdapat
tiga jenis dalam distribusi yang dapat ditemukan dalam aktifitas ekonomi
masyarakat, yaitu resiprositas, redistribusi, dan pertukaran.
Ø Dalam
sistem struktur distribusi terdapat bagian-bagian yaitu individu, kelas, sistem
kelas.
B.
SARAN
Mungkin
inilah makalah kelompok kami, meskipun jauh dari kesempurnaan minimal dapat
mengimplementasikan tulisan ini, masih banyak kesalahan dari penulisan kelompok
kami, maka kami juga butuh kritik dan saran agar menjadi motivasi untuk masa
depan yang lebih baik daripada masa sebelumnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Damsar dan
Indrayani.2013.Pengantar Sosiologi
Ekonomi.Edisi Kedua.Kencana Prenadamedia Group : Jakarta
http
://massofa.wordpress.com/2008//04//02/mengenal-sosiologi-distribusi/s
http://Sukmadigaul.blogspot.com/2012/10/sosiologi-distribusi_29.html
http://glosarium.org/?k=resiprositas
mohon kritik &sarannya
BalasHapus