Minggu, 20 April 2014

makalah distribusi



KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirohim
Segala puji syukur bagi Allah SWT, pengatur dan pemelihara seluruh alam. Shalawat dan salam kepada Nabi dan Rasulnya Muhammad SAW atas bimbingannya maka penulis bisa menyelesaikan sebuah makalah sosiologi ekonomi yang berjudul “Distribusi”
Makalah ini dibuat dalam jangka waktu tertentu sehingga bisa menghasilkan karya yang bisa dipertanggungjawabkan hasilnya. Tujuan membuat makalah ini agar seluruh mahasiswa dan mahasiswi dapat meninjau dan mengetahui tentang distribusi dalam sosiologi ekonomi dengan melalui beberapa cara seperti,diskusi dan sebagainya. Karena itu sangat diharapkan bagi mahasiswa dan mahasisiwi ekonomi untuk memahami semua yang berkaitan dengan ekonomi
Terima kasih tak lupa saya haturkan untuk kerja sama dan kekompakan teman kelompok sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Dan tak lupa pula kami haturkan terima kasih atas bantuan makalah ini dikerjakan.
Kami meyakini bahwa makalah ini tidak lepas dari kekurangan yang tentunya masih dinanti kritik dan saran dari berbagai pihak untuk penyempurnaannya.
Wassalamualaikum wr.wb


            .
  . Malang,03 April 2014


Penyusun





DAFTAR ISI

Halaman judul..................................................................................................................................1
Kata pengantar..................................................................................................................................2
Daftar isi............................................................................................................................................3
BAB I             PENDAHULUAN
A.    Latar belakang...............................................................................................4
B.     Rumusan masalah.........................................................................................4
C.    Tujuan...........................................................................................................4
BAB II            PEMBAHASAN
A.    Pengertian Distribusi......................................................................................5
B.     Pandangan Para Peneruka Sosiologi Tentang Distribusi..............................5
C.    Fokus Kajian Sosiologi Tentang Distribusi………………………….…….8
D.    Jenis Distribusi.............................................................................................9
E.     Struktur Sistem Distribusi..........................................................................11
BAB II            PENUTUP
A.    Saran..........................................................................................................12
B.     Kesimpulan................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13











BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Distribusi merupakan suatu kegiatan ekonomi yang menghubungkan produsen dan konsumen. Distribusi saat ini seringkali menjadi kendala terbesar terutama bagi perusahaan yang yang memproduksi secara massal. Semakin luas semakin luas wilayah pemasaran,semakin banyak pula kendala yang dihadapi sehingga perlu perlu pembagian wilayah pemasaran pada setiap area dengan penempatan cabang-cabang atau distributor.
Distribusi juga sebagai alokasi nilai-nilai langka yang dikaitkan dengan pertukaran sosial. Nilai-nilai langka ini biasanya dihubungkan dengan tenaga kerja, capital, tanah, teknologi dan organisasi sehingga barang dan jasa juga menjadi bernilai langka.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan distribusi ?
2.      Bagaimana Pandangan Para Peneruka Sosiologi Tentang Distribusi ?
3.      Apa yang menjadi fokus kajian sosiologi tentang distribusi ?
4.      Apa macam-macam jenis distribusi ?
5.      Apa struktur sistem distribusi dalam sosiologi ?

C.     TUJUAN
tujuan dari penulisan makalah ini sebagai penyelesain tugas untuk prodi “Sosiologi Ekonomi” serta untuk mempelajari dan memahami materi tentang distribusi.







BAB II
PEMBAHASAN

A.            PENGERTIAN DISTRIBUSI
Distribusi berakar dari bahasa inggris distribtion, yang berarti penyaluran. Sedangkan kata dasarnya to distribute, berdasarkan kamus Inggris Indonesia John M, Echols dan Hassan Shadilly, bermakna membagikan, menyalurkan, menyebarkan, mendistribusikan, mengageni. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, distribusi dimaksudkan sebagai penyaluran ( pembagian, pengiriman ) kepada beberapa orang atau jasa kepada pihak lain.
Para ahli klasik menjelaskan distribusi sebagai alokasi nilai-nilai langka yang dikaitkan dengan pertukaran social. Nilai-nilai langka biasanya dihubungkan dengan tenaga kerja, kapital, tanah,teknologi, dan organisasi sehingga barang dan jasa juga menjadi bernilai langka.
Bagi sosiolog proses yang dikatakan yang dikatakan ekonom tersebut terjadi dalam suatu jaringan hubungan sosial interpersonal jadi distribusi dapat di mengerti sebagai suatu perangkat hubungan sosial yang melaluinya orang mengalokasikan barang dan jasa yang di hasilkan.distribusi juga menunjukkan suatu proses alokasi dari produksi barang dan jasa sampai ke tangan konsumen atau proses konsumsi. Dengan demikian, distribusi merupakan proses yang mengantar produksi barang dan jasa dengan proses konsumsinya.

B.            PANDANGAN PARA PENERUKA SOSIOLOGI TENTANG DISTRIBUSI
Para tokoh teori sosiologi klasik telah berbicara tentang distribusi sudut pandang dan isi dari teori yang dikembangkan oleh para tokoh teori tersebut beragam. Beberapa pemikiran dari tokoh teori yang akan didiskusikan adalah Karl Marx, Georg Simmel, Max Weber, dan Polanyi.
1.              Karl Marx ( 1818-1883 )
Beberapa karya Karl Marx berhubungan dengan penjelasan tentang aspek-aspek pasar seperti uang, transportasi dan perdagangan. Dalam capital : A Critique of Political Economy ( 1867/1967 ), Marx menjelaskan siskulasi komoditi. Ia melihat 3 tipe sirkulasi komoditi yang dialami umat manusia sepanjang sejarah. Sirkulasi komoditi yang sangat sederhana dialami umat manusia adalah tipe K – K yaitu suatu komoditi ditukar langsung dengan komoditi lainnya, misalnya seorang petani menukarkan sesumpit jagung dengan sejerat ikan kepada seorang nelayan. Tipe ini, dikenal juga dengan barter, merupakan bentuk pertukaran komoditi yang pertama dalam sejarah umat manusia. Dalam tipe ini para aktor melakukan interaksi sosial dan mereka dapat saling mengotrol perilaku mereka. Bentuk lanjut dari tipe pertama ini adalah tipe K –U – K yaitu komoditi dikonversikan komoditi, misalnya nelayan menjual hasil tangkapannya kemudian uang hasil penjualannya tersebut digunakan untuk membeli beras. Dalam tipe kedua ini, uang digunakan oleh aktor sebagai sarana konversi. Para aktor, seperti juga dalam tipe pertama, dapat mengebangkan jaringan sosial antara sesamanya secara spontan dan dapat saling mengontrol perilaku diantara mereka. Kedua tipe sirkulasi yang disebut barusan hanya terdapat dalam masyarakat pra-kapitalis.

2.              George Simmel ( 1858 – 1918 )
Simmel hanya menyentuh salah satu aspek dari distribusi mengenai sosiologi tentang distribusi yaitu uang. The Philuosophy of money ( 1907/1978 ) yang merupakan karya monumental dan sebagai buku rujukan utama. Dalam bukunya tersebut, simmel mulai dengan diskusi tentang bentuk – bentuk umum dari uang dan nilai. Kemudian dia menjelaskan tentang dampak uang terhadap “inner world “ dari aktor dan terhadap budaya secara umum. Menurut Simmel, nilai dari sesuatu berasal dari kemampuan orang menempatkan diri mereka sendiri pada jarak yang tepat terhadap objek.
Dalam konteks nilai secara umum, Simmel membicarakan uang. Dalam realitas ekonomi, uang melayani baik untuk menciptakan jarak terhadap objek juga memberikan sarana untuk mendapatkan jalan keluarnya. Beberapa dampak perkembangan ekonomi uang terhadap individu dan masyarakat adalah munculnya sinsime dan kebosanan. Dari sisi lain, menurut simmel, itu berarti pula uang mereduksi semua nilai kemanusiaan kedalam istilah moneter     (1907/1978:356)
Bagi Simmel. Uang selain mengandung instrumen impersonal juga mempunyai aspek pembebasan. Dengan putusnya hubungan – hubungan personal dalam lingkungan tradisional. Uang memberikan kepada setiap individu kebebasan memilih kerangka dan kerabat kerja dalam pertukaran ekonomi.



3.              Max Weber ( 1864 – 1920 )
Dalam economy and society ([1922]1978:635), Weber melihattai  bahwa suatu pasar ada apabila di mana terdapat kompetisi, meskipun hanya unilateral, bagi kesempatan dari pertukaran di antara suatu keberagaman partai – partai yang potensial. Kumpulan orang secara fisik pada suatu tempat, seperti pada tempat brdagang local, pecan raya, atau pertukaran (pasar perdagangan ) hanya merupakan salah satu pembentuk pasar utama.
Menurut Weber, tindakan social di pasar bermula dari persaingan dan berakhir dengan pertukaran. Tahap pertama, rekanan yang potensial diarahkan pada tawaran mereka terutama oleh tindakan potensial dari kelompok besar yang tidak terbatas atau pesaing rekaan, dibandingkan oleh tindakan mereka sendiri. Tahap kedua merupakan tahap yang terstruktur secara berbeda. Pada tahap ini barter yang lengkap hanya terjadi dengan rekanan yang dekat. Pertukaran menunjukkan “pola dasar dari semua tindakan social rasional”.

4.              Karl Polanyi ( 1886 – 1964 )
Menurut Polanyi dan kawan-kawan ([1957]1971:43,68) ekonomi dalam masyarakat pra industry melekat dalam institusi social, politik, dan agama. Ini berarti bahwa fenomena seperti perdagangan, uang, dan pasar diilhami tujuan selain mencati keuntungan. Kehidupan ekonomi dalam masyarakat pra- industri diatur oleh keluarga subsistensi, resiprositas, dan redistribusi. Keluarga adalah suatu sistem di mana barang – barang produksi dan disimpan di kalangan anggota kelompok untuk pemakaian mereka sendiri (self-sufficient system)
Sedangkan dalam msyarakat modern, system redistribusi yang disebut diatas tidak lagi dominan, ia digantikan oleh ekonomi pasar yang ditandai dengan pasar yang mengatur dirinya sendiri”. Ia digantikan oleh ekonomi pasar yang ditandai dengan “pasar yang mengatur dirinya sendiri “.Dalam masyarakat ekonomi pasar ini, barter tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan aktifitas ekonomi yang semakin kompleks. Oleh karena itu, uang tukar muncull karena ada kebutuha benda- benda dapat dihitung untuk tujuan tukar-menukar secara tidak langsung
Mekanisme pasar tidak dibolehkan untuk mendominasi kehidupan ekonomi; oleh karena itu permintaan dan penawaran bukan sebagai pembentuk harga tetapi lebih kepada tradisi atau otoritas politik. Sebaliknya dalam masyarakat modern. “pasar yang menetapkan harga” diatur oleh suatu logika baru, yaitu logika yang menyatakan bahwa tindakan ekonomi tidak mesti melekat dalam masyarakat.
5.              Taleott Parsons ( 1902 – 1979 ) dan Neil J. Smelser
Dalam membahas fenomena ekonomi dan masyarakat, parson dan Parson dan Smelsermenggunakan skema AGIL, yaitu adaptasi (A), pencapaian tujuan (G), integrasi(I), dan pola pemeliharaan laten (L). Adapun yaang dimaksud dengan adaptasi adalah tujuan-tujuan yang melembaga dan sah.
Pencapaian tujuan (G) merupakan fungsi yang merujuk kepada cara dimana masyarakat menciptakan tujuan khusus yang dilegitimasi oleh nilai – nilai yang dominan dan menggerakan penduduk untuk mencapai tujuan tersebut. Integrasi (I) berfungsi sebagai mekanisme yang mengatur sesuatu agar tidak terjadi pertentangan di antara individu-individu, kelompok, atau subsistem yang ada, sehingga terjadi keseimbangan dalam system secara keseluruhan.
Pola pemeliharaan laten system managemen (L) merupakan suatu system nilai dan kepercayaan yang beroperasi sebagai rancangan yang melegetimasi dan berkelanjutan bagi institusi utama dan sebagai pola motivasional yang terstruktur bagi anggota-anggotanya.
Parsons dan Smelser melihat uang sebagai salah satu apek pertukaran di pasar, memainkan peran penghubung antara produksi dan pertukaran. Mereka menjelaskan hubungan antara keduanya dengan memperhatikan baik pemikiran ekonomi klasik dan sosiologi. Senada dengan pemikiran ekonomi klasik. Uang merupakan generalisasi dari daya beli yang mengontrol keputusan bagi pertukaran barang dan jasa. Sedangkan hubungan dengan pemikiran sosiologi, uang mensimbolkan uang dan memuat prestise (1956:70-71).
 Penjelasan Parson dan Smelser tentang pasar terlihat ketika mereka membahas bagaimana pasar di penuhi bukan hanya olh kepentingan-kepentingan ekonomi tetapi juga oleh kepentingan pemerintah (1956:76-78).

C.            FOKUS KAJIAN SOSIOLOGI TENTANG DISTRIBUSI
Banyak fenomena yang terjadi dalam proses yang mengantarai antara proses produksi dan konsumsi. Fenomena-fenomena distribusi tersebut meliputi :
·                Redistribusi yaitu bentuk pertukaran barang yang terjadi ketika barang ada yang masuk ke suatu tempat dul, baru kemudian didistribusikan kembaali ke masyarakat umum.
·                Resiprositas yaitu pertukaran barang dan jasa yang kira-kira sama nilai yang di dapat antara kedua belah pihak.
·                Pertukaran yaitu distribusi yang dilakukan atau terjadi melalui pasar.
·                Pasar (aktor, mekanisme, ruang dan waktu)
·                Transportasi
·                Perdagangan
·                Kewirausahaan
·                Uang
·                Pemberian
·                Perusahaan
·                Ritel yaitu
·                Distributor
·                Dll.

D.            JENIS-JENIS DISTRIBUSI
1.              Resiprositas
Resprositas menunjukkan pada gerakan di antara kelompok-kelompok simetris yang saling berhubungan. Ini terjadi apabila hubungan timbal balik antara individu-individu atau antara kelompok-kelompok sering dilakukan. Hubungan bersifat simetris terjadi apabila hubungan antara berbagai pihak memiliki potensi dan peranan yang relative sama dalam suatu proses pertukaran.
Ada 2 jenis resiprositas, yaitu resiprositas sebanding (balanced reciprocity) dan resiprositas umum (generalized reciprocity). Resiprositas sebanding merupakan kewajiban membayar atau membalas kembali kepada orang atau kelompok lain atas apa yang mereka berikan atau lakukan untuk kita secara setara, seringkali langsung dan terjadwal. Resiprositas ini menekankan pada apa yang diterima dari seseorang atau kelompok pada masa lampau haruslah setara dengan apa yang akan diberikan apa kepada orang atau kelompok pemberi. Sifat langsung ditujukan oleh siapa memberikan apa kepada siapa dan akan menerima apa dari siapa.
Sedangkan sifat terjadwal menunjukkan pada kepastian seseorang kapan akan memperoleh pembayaran atau pembalasan atas pemberian atau kegiatan yang dilakukan sebelumnya.
Sedangkan resiprositas umum merupakan kewajiban memberi atau membantu orang atau kelompok lain tanpa mengharapkan pengembalian, pembayaran atau balasan yang setara dan langsung dan langsung. Berbeda dengan resiprositas berbanding, resiprositas umum tidak menggunakan kesepakatan terbuka atau langsung antara pihak-pihak terlibat. Ada harapan bersifat umum bahwa pengembalian setara atau hutang ini akan tiba pada saatnya, tetapi tidak ada batas waktu tertentu pengembalian, juga tidak ada spesifikasi mengenai bagaimana pengembalian itu dilakukan.

2.              Redistribusi
Sahlin (1976) mendefinisikan redistribusi sebagai “pooling”, perpindahan barang dan atau jasa yang terentralisasi, yang melibatkan proses pengumpulan kembali dari anggota-anggota suatu kelompok melalui pusat kepada dan pembagian kembali kepada anggota-anggota kelompok tersebut. Jadi redistribusi merupakan gerakan appropriasi kearah  pusat kemudian dari pusat di distribuaikan kembali. Hal ini terjadi karena adanya komunitas politik terpusat.
Dalam era modern, redistribusi tidak hanya dilakukan negara, institusi ekonomi dan politik lainnya juga melakukan redistribusi. Perusahaan besar melakukan redistribusi dalam bentuk CSR (corporate social responsibility). CD (community development), funding bagi berbagai jenis kegiatan dan sebagainya.

3.              Pertukaran
Pertukaran (exchange) merupakan distribusi yang dilakukan atau terjadi melalui pasar. Sedangkan (market) berakar dari bahasa latin mercatus”, yang bermakna sebagai berdagang atau tempat berdagang. Dengan demikian, terkadung 3 arti yang berbeda di dalam makna tersebut: satu, pasar dalam artian secara fisik; dua, sebagai tempat mengumpulkan; tiga, sebagai hak atau ketentuan yang legal tentang suatu pertemuan pada suatu tempat pasar (marketplace).
          Dalam kajian sosiologi, pasar dibedakan antara pasar sebagai tempat pasar (marketplace) dan pasar (market). Pasar sebagai tempat pasar merupakan bentuk fisik dimana barang dan jasa dibawa untuk dijual dimana pembeli bersedia membeli barang dan jasa tersebut. Dalam masyarakat pra kapitalis, menurut sanderson (2003:131), tempat pasar adalah tempt fisik yang terdapat di sejumlah tempat yang ditentukan dalam masyarakat. Tetapi dalam kapitalisme modern, tempat pasar adalah “tersebar”, yakni tersebar luas diseluruh masyarakat. Sedangkan pasar (market)dilihat oleh sosiologi sebagai suatu institusi social, yaitu suatu struktur sosial yang memberikan tataran siap pakai bagi pemecah persoalan kebutuhan dasar kemanusiaan. Khususnya kebutuhan dasar ekonomi dalam distribusi barang dan jasa. Pasar, oleh sebab itu biasa dipandang sebagai serangkaian hubugan social yang terorganisasi di seputar proses jual beli sesuatu yang berharga

E.            STRUKTUR SISTEM DISTRIBUSI
Bagian yang terkait dalam struktur sistem distribusi adalah : individu, kelas, dan sistem kelas. Masing-masing bagian itu akan menggambarkan tingkatan yang berbeda dari sebuah organisasi dalam sistem distribusi.
Konsep penting dari bagian struktur distribusi adalah kelas.
Bagian-bagian yang terkait dalam struktur sistem distribusi yaitu :
·                Individu merupakan tingkatan yang paling dasar, sebagai satuan yang terdapat dalam kelas. Satuan dari tatanan ini adalah status yang dimiliki oleh seseorang.
·                Kelas adalah bagian yang berada di dalam sistem kelas. Dalam masyarakat terdapat sistem kelas yang menjadi bagian-bagian dari sistem distribusi.
·                Sistem kelas, merupakan suatu hirarkhi atau jenjang kelas yang diranking dari beberapa criteria tunggal. Setiap anggota masyarakat secara simultan, dapat menjadi anggota beberapa kelas dalam sistem kelas pekerjaan, kekayaan, ras, etnik, pendidikan, usia, dan jenis kelamin.














BAB III
PENUTUP

A.            KESIMPULAN
     Ø     Distribusi berakar dari bahasa inggris distribution, yang berarti menyalurkan. Sedangkan kata dasarnya to distribute, berdasarkan kamus Inggris  Indonesia John M, Echols dan Hassan Shadilly, bermakna membagikan, menyalurkan, menyebarkan, mendistribusikan, dan mengageni. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, distribusi dimaksudkan sebagai penyaluran (pembagian, pengiriman) kepada beberapa orang atau beberapa tempat. Jadi, distribusi dapat dimengerti sebagai proses penyaluran barang atau jasa kepada pihak lain.
     Ø     Para tokoh teori sosiologi klasik telah berbicara tentang distribusi sudut pandang dan isi dari teori yang dikembangkan oleh para tokoh teori tersebut beragam. Beberapa pemikiran dari tokoh teori yang akan didiskusikan adalah Karl Marx, Georg Simmel, Max Weber, Karl Polanyi.
     Ø     Dalam fokus kajian sosiologi banyak fenomena yang terjadi dalam proses yang mengantarai antara proses produksi dan konsumsi. Fenomena-fenomena distribusi tersebut meliputi : redistribusi,resiprositas, pertukaran, pasar (aktor, mekanisme, ruang dan waktu), transportasi, perdagangan, kewirausahaan, uang, pemberian, perusahaan, ritel, distributor, dll.
     Ø     Terdapat tiga jenis dalam distribusi yang dapat ditemukan dalam aktifitas ekonomi masyarakat, yaitu resiprositas, redistribusi, dan pertukaran.
     Ø     Dalam sistem struktur distribusi terdapat bagian-bagian yaitu individu, kelas, sistem kelas.

B.            SARAN
Mungkin inilah makalah kelompok kami, meskipun jauh dari kesempurnaan minimal dapat mengimplementasikan tulisan ini, masih banyak kesalahan dari penulisan kelompok kami, maka kami juga butuh kritik dan saran agar menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik daripada masa sebelumnya.


DAFTAR PUSTAKA

Damsar dan Indrayani.2013.Pengantar Sosiologi Ekonomi.Edisi Kedua.Kencana Prenadamedia Group : Jakarta
http ://massofa.wordpress.com/2008//04//02/mengenal-sosiologi-distribusi/s
http://Sukmadigaul.blogspot.com/2012/10/sosiologi-distribusi_29.html
http://glosarium.org/?k=resiprositas

1 komentar: